Senin, 09 Juli 2012

politik partai

Golkar Senang JK Diusung Partai Lain

Kristian Ginting
05/07/2012 22:03
Liputan6.com, Jakarta: Kader Partai Golkar menyambut gembira bila ada partai lain yang mengusung Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden pada Pemilu 2014. Hal itu dianggap tak masalah dan sah saja. Demikian disampaikan anggota Fraksi Golkar Tantowi Yahya di DPR, Jakarta, Kamis (5/7).

Tantowi mengatakan, pengusungan eks ketua umumnya oleh partai lain menunjukkan kader Golkar memang pantas dan tepat. Menurutnya, kalau bisa sudah waktunya ada kader lain yang diusung selain nama JK dan Akbar Tanjung.

Hal ini lantaran partai berlambang beringin itu sudah menetapkan calon presidennya secara demokratis dalam Rapimnas pada pekan lalu. "Berarti tidak ada peluang lagi dari calon lain untuk maju," ujarnya.

Berkaitan dengan calon wakil presiden, Tantowi mengatakan, itu adalah hak dari Aburizal Bakrie atau Ical. Sebab, dalam Rapimnas diberikan kewenangan kepada Ical untuk menentukan itu.

"Jadi kita itu tidak akan cawe-cawe menentukan keputusan Ical soal cawapres. Namun Pak Ical harus memperhatikan aspirasi yang berkembang di partai," katanya.(ALI/ULF)


PAN Solid Dukung Hatta Rajasa

Riski Adam
07/07/2012 00:15
Liputan6.com, Jakarta: Ketua Garda Muda Nasional (GMN) Kuntun Khoiru Basa menampik adanya perpecahan di internal Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya, PAN solid mengusung Hatta Rajasa sebagai calon presiden. "PAN tetap solid mengusung Hatta Rajasa sebagai capres 2014," ujar Kuntum di Jakarta, Jumat (6/7).

Menurut Kuntum pada dasarnya PAN menghargai seluruh kader yang ingin maju menjadi pemimpin. Termasuk, Zulkifli Hassan yang diisukan akan maju dalam bursa pencalonan capres dari PAN. Kendati demikian, ia mengingatkan, partainya saat ini fokus pada program partai terutama memenangkan pemilu legislatif yang menjadi kunci PAN untuk mengusung sendiri calonnya.

Lebih jauh Kuntum mengatakan seluruh potensi partai termasuk GMN akan menyukseskan program tersebut. Seluruh kader PAN tak akan lebih fokus pencapaian program. Saat ditanya soal deklarasi capres, Kuntum menambahkan, menunggu momentum yang tepat. "Tunggu saja tanggal mainnya," ujarnya.(ADI/JUM)
PDI Bersyukur Mega Masih Populer PDI Bersyukur Mega Masih Populer Kristian Ginting PDI Bersyukur Mega Masih Populer Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri Artikel Terkait Ical Resmi Capres Partai Golkar Puan Instruksikan Jajaran Partai Menangkan Pemilu PDI Perjuangan Optimis Bisa Raih Pemilih Pemula Ani Yudhoyono Belum Capres Partai Demokrat PDI Perjuangan harus Pelopori Regenerasi kepemimpinan Bangsa 09/07/2012 11:11 Liputan6.com, Jakarta: Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengatakan, selain keputusan internal partai, hasil survei juga dijadikan pertimbangan untuk menetapkan siapa yang akan diusung sebagai calon presiden. Itu sebabnya, menurut Tjahjo menjadi wajar kalau akar rumput partainya masih kuat mendukung Megawati Soekarno Putri. Apalagi sebagai pemimpin dan ketua umum PDIP, Megawati sudah teruji. Mengenai kepopuleran Mega oleh survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang sebesar 93,7 persen, Tjahjo menaruh syukur dan berterima kasih kepada lembaga tersebut. Sebab Mega ditempatkan paling populer di masyarakat. "Kami tidak ingin komentar lebih jauh. Saya sebagai Sekjen partai menganggap sekarang bukan saat yang tepat bagi PDIP bicara soal siapa capres dan cawapres, katanya lewat keterangan pers tertulis, Jakarta, Senin (9/7). Tjahjo berjanji, pada waktu yang tepat, PDIP akan berbicara soal capres dan cawapres. Karena pada saat ini, partai sedang mencermati perkembangan dan gelagat dinamika politik nasional, regional dan internasional. (ARI)

Minggu, 08 Juli 2012

maju menjadi capres bukan karna partai

Harapan Anas jadi Capres, bukan Suara Partai

Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keinginan internal Partai Demokrat yang menginginkan Anas Urbaningrum menjadi calon presiden (capres) pada pemilu 2014 dianggap hanya suara orang per orang di partai. Bukan menjadi keinginan resmi dari partai pemenang pemilu tersebut.
”Kalau harapan orang per orang di DPP itu sih oke-oke aja. Tapi yang jelas Partai Demokrat belum ingin menghabiskan energi untuk hal yang belum saatnya dibicarakan, yaitu pilpres,” kata Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana ketika dihubungi, Jumat (4/5).


Sebelumnya, anggota dewan pembina Hayono Isman mengatakan Partai Demokrat masih memiliki harapan agar Anas dapat menjadi presiden termuda sepanjang sejarah politik nasional. Makanya, partai pun menunggu keputusan akhir pengadilan terhadap kasus korupsi wisma atlet dan hambalang yang kini tengah dihadapi Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menambahkan, saat ini cawe-cawe soal capres itu tidak kondusif. Pasalnya, itu menjadi ranah majelis tinggi yang beranggotakan sembilan orang teras partai.
Apalagi, tambah dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap mengingatkan kadernya untuk tidak meributkan masalah capres dari Demokrat. Biarkan saja partai-partai lain yang sibuk dan berwacana.
”Demokrat tidak ikut-ikutan. Kami fokus hanya isu bakti untuk rakyat. Hanya jalur mengabdi untuk rakyat. Itu yang diperintah Pak SBY pada kami, para kader,” papar anggota Komisi II DPR tersebut.
“Parpol-parpol tetangga sudah berwacana dan manuver, itu sama sekali tidak berefek ke Demokrat.”

Ical belum istikharah

Ical Belum Pilih Cawapres Karena Belum Istiqarah

Riski Adam
07/07/2012 18:15
Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar yang juga telah ditetapkan menjadi calon presiden dari partai beringin, Aburizal Bakrie, menegaskan dirinya belum menentukan calon wakil presidennya untuk mendampinginya dalam Pilpres 2014 yang akan datang.

"Belum ada," kata Ical saat menjadi Jurkam pasangan Cagub DKI Jakarta nomor urut 6 yakni Alex dan Nono di Lapangan D, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).

Lebih lanjut Ical juga menjelaskan bahwa dirinya belum memutuskan untuk memilih calon wakil presiden lantaran dirinya belum shalat Istiqarah. Namun, bila waktunya sudah tiba maka ia akan shalat istiqarah untuk menentukan calon pendamping pada Pilpres 2014 yang akan datang.

Lebih lanjut, Ical juga mengaku yakin Partai Golkar akan mendapatkan 30-35 persen suara tingkat nasional pada Pemilu 2014 yang memungkinkan Partai golkar untuk mencalonkan calon presidennya sendiri. (YUS)